May 12, 2008

Perempuan Lihai Bercinta, Wajarkah?

Suatu ketika, seorang pria 'baik-baik' mengeluhkan keinginan pasangannya yang ia rasa janggal dan sulit untuk dimengerti kaitannya dengan aktifitas di atas ranjang.

Pria itu mengeluh lantaran sejak beberapa waktu belakangan, pasangannya itu menginginkan hubungan intim yang lebih 'panas' daripada biasanya. Sebut saja variasi seks.

Inilah yang membuat pria tersebut bertanya-tanya dalam hati, karena selama ini ia tak pernah edi tansil (ejakulasi dini tanpa hasil) dan mengapa pasangannya itu ingin 'lebih'?

Sejauh ini, pria tersebut mengaku tak pernah berhubungan intim kurang dari 30 menit setiap ronde-nya. Bahkan, suatu kali ia pernah melakukan coitus hingga satu jam untuk mendapatkan satu ejakulasi. Wow...!!

Namun belakangan, pria ini merasa pasangannya mulai minta posisi seks yang aneh-aneh, seperti posisi wanita di atas dan beberapa posisi yang pernah ia tahu hanya ada dalam film porno, dimana pihak perempuan bertindak sebagai subyek dalam sebuah hubungan intim yang menuntut 'aksi' lebih atraktif dan dominan.

Puncaknya, pria ini terperanjat manakala pasangannya itu memintanya untuk melakukan oral seks terhadapnya dan sebaliknya akan melakukan oral seks terhadap penisnya.

Lebih parah lagi, sejak permintaan itu ditolak, pasangannya tidak pernah meminta hal itu lagi dan terlihat enggan melakukan hubungan seks.

Wajarkah jika perempuan menjadi dominan dan atraktif di atas ranjang?

Seperti diketahui, informasi tentang seks di masa sekarang ini dapat dengan mudah diperoleh dari banyak sumber, seperti media massa, buku, forum tatap muka dan dialog, internet, dan video porno.

Namun masalahnya, tidak semua informasi itu benar dan ilmiah. Memang untuk urusan seks, banyak pihak ingin tampil memberikan informasi. Sayangnya, banyak yang memberikan informasi yang tidak benar, karena tidak memiliki dasar pengetahuan seksologi.

Video porno pada dasarnya memang tidak bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara utuh. Tujuan utamanya hanya memberikan informasi yang dapat menyenangkan dan menimbulkan sensasi erotis yang berbeda bagi penontonnya.

Keinginan yang Wajar
Variasi posisi hubungan seksual pada dasarnya tidak dilarang dilakukan asal memenuhi tiga syarat dasar, yakni (a) atas keinginan bersama, (b) menyenangkan kedua pihak, dan (c) tidak menimbulkan akibat buruk, baik fisik maupun psikis.

Kalau salah satu atau lebih syarat tersebut tidak dipenuhi, sebaiknya variasi tidak dilakukan.

Jika pria tidak bersedia melakukan dengan posisi istri di atas hanya karena dianggap sebagai permintaan yang tidak wajar, anggapan inilah yang harus segera dikomunikasikan dengan pasangan.

Wajar atau tidak, tentu tergantung dari sudut mana menilainya.

Mungkin saja latar belakang pria ini termasuk tertutup soal seks sehingga membuatnya beranggapan prialah yang harus lebih dominan dan mengerti tentang seks, bukan sebaliknya. Karenanya, pria itu menganggap tidak wajar posisi perempuan di atas atau kerap disebut woman on top.

Demikian juga dengan variasi seks oral yang diinginkan oleh perempuan. Keinginan ini tidak harus dianggap tak wajar hanya karena pria menganggapnya "kotor".

Alasan bahwa kelamin kotor inilah yang sebenarnya harus diluruskan. Pasangan yang sehat tentu tidak memiliki kelamin yang kotor.

Pada intinya, perempuan sebenarnya juga merupakan makhluk seksual, sama halnya seperti pria. Perempuan memiliki dorongan seksual yang sama dengan pria, mengalami reaksi seksual seperti yang dialami pria, dan menginginkan kepuasan seksual seperti yang dialami pria.

So, wajar saja bila suatu ketika kita mendapati perempuan atraktif yang menginginkan variasi seks bersama pasangannya.(xbl)

Berapa kali anda berhubungan intim selama seminggu?