May 14, 2008

Membedakan Suplemen, Minuman Berenergi, dan Obat

Banyak yang mempertanyakan apa bedanya suplemen makanan, multivitamin dan mineral, minuman berenergi dan obat tradisional? Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (dulu) No HK.00.063.02360 Tahun 1996 tentang Suplemen Makanan, mendefinisikan suplemen makanan sebagai produk yang digunakan untuk melengkapi makanan.

Produk suplemen mengandung satu atau lebih bahan sebagai berikut: vitamin, mineral, tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino, bahan yang digunakan untuk meningkatkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), konsentrat, metabolit, konstituen, ekstrak atau kombinasi dari beberapa bahan tersebut.

Dengan demikian, suplemen makanan dan multivitamin-mineral merupakan produk dalam kelompok yang sama. Suplemen makanan bukan untuk pengobatan atau pencegahan penyakit, melainkan untuk pemeliharaan kesehatan, sebagai nutrisi pada sistem organ tubuh atau pada keadaan tertentu, seperti masa kehamilan, menyusui dan masa penyembuhan.

Manfaat suplemen makanan tergantung dari kandungan bahan aktif dalam formulanya. Bila produk mengandung vitamin B1, B6, B12, maka produk itu bermanfaat untuk sistem saraf. Suplemen makanan yang mengandung glukosamin dan chondroitin bermanfaat untuk fungsi persendian.

Suplemen makanan ini berkhasiat sebagai suplemen pada penyakit tertentu atau pada keadaan dimana kondisi tubuh membutuhkan. Misalnya, bila asupan melalui makanan tidak mencukupi atau tubuh membutuhkan asupan gizi yang meningkat seperti masa kehamilan, menyusui dan sebagainya.

Bagaimana dengan produk yang diiklankan sebagai "minuman berenergi"? Jika produk mengandung vitamin, mineral serta zat peningkat energi, maka produk tersebut termasuk suplemen makanan. Hanya saja bentuknya berupa cairan.

Definisi obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik (ekstrak rimpang) atau campuran bahan-bahan itu yang secara tradisional digunakan untuk pengobatan.

Main obat tradisional dibagi berdasarkan tingkat pembuktian. Berdasarkan data empirik atau bukti berdasarkan data ilmiah. Jika didasarkan data empirik, klaim yang boleh digunakan adalah klaim dengan istilah tradisional atau untuk membantu pengobatan suatu penyakit (sebagai pendukung). Bila ditunjang data ilmiah, diperbolehkan mengklaim untuk pengobatan suatu penyakit.

Yang jelas, obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia obat atau isolat murni yang berkhasiat sebagai obat. Sejauh mana suplemen makanan dan obat tradisional diperlukan?

Kecenderungan penggunaan suplemen makanan dan produk herbal sebenarnya muncul dari perubahan demografi (meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut), yang berimplikasi pada perubahan pola penyakit (lebih banyak masalah degeneratif) serta meningkatnya kesadaran untuk memelihara kesehatan. Kebutuhan itu dijawab pengusaha dengan memproduksi suplemen makanan.

Jadi, fungsi sebenarnya adalah menunjang kebutuhan gizi yang tidak bisa tercukupi dari makanan sehari-hari. Penggunaan sebaiknya berdasarkan rekomendasi dari dokter, karena kelebihan vitamin dan mineral juga berbahaya bagi tubuh.

Karena itu, kalau bergaya hidup sehat, pola makan kita baik dan tubuh sehat-sehat saja, mengapa pula mengundang risiko dan menghabiskan uang untuk suplemen makanan.

Berapa kali anda berhubungan intim selama seminggu?